Senin, 14 Mei 2018

Serat Wedhatama Pupuh Pocung Beserta artinya

Serat Wedhatama Pupuh Pocung Beserta artinya - Hallo sahabat Blog Tiga Putra, Pada Artikel kali ini yang berjudul Serat Wedhatama Pupuh Pocung Beserta artinya, kami berusaha mempersiapkan artikel ini dengan sebaik baiknya untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga isi postingan Artikel basa Jawa, yang kami tulis ini dapat dengan mudah anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : Serat Wedhatama Pupuh Pocung Beserta artinya
link : Serat Wedhatama Pupuh Pocung Beserta artinya

Baca juga


Serat Wedhatama Pupuh Pocung Beserta artinya

Ngelmu iku, kalakone kanthi laku,






01 Ngelmu iku, kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangkese dur angkara.
Ilmu (hakekat) itudiraih dengan cara menghayati dalam setiap perbuatan,dimulai dengan kemauan.Artinya, kemauan membangun kesejahteraan terhadap  ersua,Teguh membudi daya Menaklukkan semua angkara

02 Angkara gung, neng angga anggung gumulung, gogolonganira triloka, lekere kongsi, yen den umbar ambabar dadi rubeda.
Nafsu angkara yang besar ada di dalam diri, kuat menggumpal, menjangkau hingga tiga zaman, jika dibiarkan berkembang akan berubah menjadi gangguan.

03 Beda lamun, kang wus sengsem reh ngasamun, semune ngaksama, sasamane bangsa sisip, sarwa sareh saking mardi marto tama.
Berbeda dengan yang sudah menyukai dan menjiwai,Watak dan perilaku memaafkanpada sesamaselalu sabar berusahamenyejukkan suasana,

04 Taman limut, durgameng tyas kang weh limput, kereming karamat, karana karohaning sih, sihing Sukma ngreda sahardi gengira.
Dalam kegelapan.Angkara dalam hati yang menghalangi,Larut dalam kesakralan hidup,Karena temggelam dalam samodra kasih sayang, kasih sayang sukma (sejati) tumbuh berkembang sebesar gunung

05 Yeku patut, tinulad-tulad tinurut, sapituduhira, aja kaya jaman mangkin, keh pramudha mundhi dhiri lapel makna.
Itulah yang pantas ditiru, contoh yang patut diikutiseperti semua nasehatku.Jangan seperti zaman nantiBanyak anak muda yang menyombongkan diri dengan hafalan ayat

06 Durung pecus,kesusu kaselak besus, amaknani lapal, kaya sayid weton Mesir, pendhak-pendhak angendhak gunaning janma.
Belum mumpuni sudah berlagak pintar.Menerangkan ayatseperti sayid dari Mesir Setiap saat meremehkan kemampuan orang lain.

07 Kang kadyeku, kalebu wong ngaku-aku, akale alangka, elok Jawane denmohi, paksa ngangkah langkah met kawruh ing Mekah.
Yang seperti itutermasuk orang mengaku-akuKemampuan akalnya dangkalKeindahan ilmu Jawa malah ditolak.Sebaliknya, memaksa diri mengejar ilmu di Mekah,

08 Nora weruh, rosing rasa kang rinuruh, lumeketing angga, anggere padha marsudi, kana-kene kaanane nora beda.
Tidak memahamihakekat ilmu yang dicari,sebenarnya ada di dalam diri.Asalmau berusaha sana sini (ilmunya) tidak berbeda,

09 Uger lugu, den ta mrih pralebdeng kalbu, yen  ersu  ersua, ing drajat kajating urip, kaya kang wus winahyeng sekar srinata.
Asal tidak banyak tingkah,agar supaya merasuk ke dalam sanubari.Bila berhasil, terbuka derajat kemuliaan hidup yang sebenarnya.Seperti yang telah tersirat dalam tembang sinom (di atas).

10 Basa ngelmu, mupakate lan panemu, pasahe lan tapa, yen satriya tanah Jawi, kuna-kuna kang ginilut triprakara.
Yang namanya ilmu, dapat berjalan bila sesuai dengan cara pandang kita.Dapatdicapai dengan usaha yang gigih.Bagisatria tanah Jawa,dahulu yang menjadi pegangan adalah tiga perkara yakni;

11 Lila lamun, kelangan nora gegetun, trima yen kataman, sakserik sameng dumadi, trilegawa nalangsa srahing Batara.
Ikhlas bila kehilangan tanpa menyesal,Sabar jika hati disakiti  ersua,Ketiga ; lapang dada sambil berserah diri pada Tuhan.

12 Batara gung, inguger graning jajantung, jenak Hayang Wisesa, sana paseneten Suci, nora kaya si mudha mudhar angkara.
Tuhan Maha Agungdiletakkan dalam setiap hela nafasMenyatu dengan Yang MahakuasaTeguh mensucikan diri Tidak seperti yang muda,mengumbar nafsu angkara.

13 Nora uwus, kareme anguwus-uwus, uwose tan ana, mung janjine muring-muring, kaya buta-buteng betah nganiaya.
Tidak henti hentinyagemar mencaci maki.Tanpa ada isinyakerjaannya marah-marah seperti raksasa; bodoh, mudah marah dan menganiaya  ersua.

14 Sakeh luput,  ing angga tansah linimput, linimpet ing sabda, narka tan ana udani, lumuh ala ardane ginawe gada.
Semua kesalahandalam diri selalu ditutupi,ditutup dengan kata-katamengira tak ada yang mengetahui,bilangnya enggan berbuat jahat padahal tabiat buruknya membawa kehancuran.

15 Durung punjul, ing kawruh kaselak jujul, kaseselan hawa, cupet kapepetan pamrih, tangeh nedya anggambuh mring Hyang Wisesa.
Belum cakap ilmuBuru-buru ingin dianggap pandai.Tercemar nafsu selalu merasa kurang,dan tertutup oleh pamrih, sulit untuk manunggal pada Yang Mahakuasa.
logoblog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar